BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Diabetes
Diabetes melitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat,
diman glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan
hiperglikemia. Dengan kata lain, Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai
oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas-batas normal.Diabetes dalam
kehamilan atau biasa disebut Diabetes Melitus Gestasional (DMG) merupakan jenis
diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan
bayi. Munculnya diabetes pada masa kehamilan biasanya tekait untuk pertama
kalinya saat ibu hamil. Dalam pengertian sedrhana, diabetes melitus semasa
kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa
hamil. Diabetes Melitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai intoleransi
karbnohidrat dengan keparahan bervariasi dan awitan/serangan pertama kali
diketahui saat hamil (Expert committee, 2001).
Ø Klasifikasi Diabetes Melitus
1. klasifikasi
menurut WHO
a. Diabetes
getasional
Merupakan diabetes melitus yg didiagnosa
untuk pertama kali selama kehamilan
b. overt
diabetes
· Tipe
1. Insulin dependent diabetes melitus (IDDM) dimana diabetes telah ada dari
usia muda. Ini merupakan bentuk diabetes yang berat.
· Tipe
2. Non dependent diabetes melitus (NIDDM) yang merupakan diabetes yang terjadi
pada orang tua atau dewasa,obesitas. Merupakan diabetes bentuk sedang.
· Tipe 3. Gangguan toleransi glukosa, yang
merupakan diabetes bentuk ringan.
Rasio terjadinya
diabetes gestasional dengan overt diabetes adalah 1:10Pada klasifikasi WHO,sub
kelompok diabetes melitus gestasionl sesungguhnya masuk kelompok toleransi
glukosa pernah abnormal. Pada ibu hamil dengan diabetes melitus gestasional,
kemungkinan terjadi non dependent diabetes melitus(NIDDM) menetap 10-15 tahun
kemudian jauh lebih besar daripada ibu hamil normal (Waspadji, 1997).
2.
Menurut
anjuran PERKENI yang sesuai anjuran ADA, 1997, diabetes melitus
diklasifikasikan secara etiologi menjadi:
a. Diabetes
tipe 1
yang dikenal dengan Insulin dependent
diabetes melitus (IDDM). Terjadi karena kerusakan sel B pankreas (reaksi
autoimun)
b. Diabetes
tipe 2
Dikenal sebagai Non insulin dependent
diabetes melitus (NIDDM). Terjadi karena penurunan kemampuan insulin bekerja
dijaringan perifer (Insulin resistence).
c. Diabetes
melitus dalam kehamilan
Dikenal sebagai Diabetes Melitus
Gestasional adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin
resistence (ibu hamil gagal mempertahankan englyocemia).
d. Diabetes
tipe lain
Subkelas Diabetes Melitus dimana
individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik (kelainan genetik
fungsi sel beta), endokrinopati (penyakit Cushing's, Akromegali), penggunaan
obat yang menganggu kerja insulin (badrenergik), dan infeksi/sindroma genetik
(Down's Syndrome, Klinefelter's).
Diabetes kehamilan adalah diabetes yang
terjadi pada ibu hamil. Kasus ini sering disebut diabetes melitus gestasional,
merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil yang
sebelumnya tidak mengidap diabetes melitus.
Ø Factor Resiko
Wanita
yang semula memang mengidap diabetes mellitus beresiko tinggi mengidap diabetes
mellitus gestasional. Namun, wanita bisa mengidap diabetes mellitus tanpa
menderita diabetes sebelumnya.
Factor-faktor
yang berkaitan dengan kemungkinan adanya Diabetes Melitus Gestasional, adalah:
1. Riwayat
obstetric mencurigakan
a. Riwayat abortus
spotan berulang
b. Riwayat
melahirkan bayi mati yang tidak diketahui penyebab yang jelas
c. Riwayat
melahirkan bayi besar (besar lahir diatas 400gr)
d. Riwayat
preklamsia/ekslampsia
e. Polihidramnion
(cairan ketuban berlebihan)
2. Riwayat medis
mencurigakan/hati-hati
a. Usia ibu saat
hamil diatas 30tahun
b. Riwayat diabetes
mellitus ibu hamil, atau riwayat diabetes mellitus di dalam keluarganya untuk
diabetes tipe 2 (terkait factor genetik)
c. Ibu yang
mengalami kelebihan berat badan atau obesitas yang pada umumnya terjadi pada
wanita dari etnis tertentu seperti India, Asia, Kepulauan Pasifik dan Timur
Tengah
d. Riwayat infeksi
saluran kemih berulang selama hamil
e. Riwayat
hipertensi
f. Riwayat berat
badan lahir ibu diatas 4000-4500gr
Ø Fisiologi Normal
Pada
wanita normal, terjadi banyak sekali perubahan hormonal dan metabolic yang
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus/janin yang optimal yang
berhubungan dengan patologi diabetes mellitus adalah perubahan metabolisme
karbohidrat.
Pada
kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara
bermakna karena:
1. Ambilan glukosa
sirkulasi plasenta meningkat
2. Produksi glukosa
daru hati menurun
3. Produksi alanin
(salah satu prekusor glukoneogenesis) menurun
4. Aktifitas
ekskresi ginjal meningkat
5. Efek
hormone-hormon kehamilan/gestasional (human placentalactogen,hormone-hormone
placenta lainnya, hprmon-hormon ovarium, hipofisis, pancreas, growth factors,
dsb)
Jadi,
kehamilan normal sendiri dapat dikatakan sebagai status kondisi diabetogenik,
dimana kebutuhan akan glukosa meningkat.
2.2
Patofisiologi
Diabetes Mellitus dalam Kehamilan
Pada
diabetes mellitus gestasional, selain terjadi perubahan-perubahan fisiologi
hormonal dan metabolic yang normal pada kehamilan, didapatkan keadaan
jumlah/fungsi insulin ibu yang tidak optimal. Serta terjadi juga perubahan
kinetic insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya adalah
komposisi sumber energy dalam plasma ibu berubah (kadar gula darah tinggi,
sementara iti kadar insulin tetap tinggi).
Melalui
difusi terfasilitasi dalam membrane plasenta, pada sirkulasi janin juga ikut
terjadi komposisi sumber energy yang abnormal dapat menyebabkan kemungkinan
terjadi berbagai komplikasi. Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia,
hipokolosemia, hiperbilirubinemia dan sebagainya. Dalam hal ini terjadi
berbagai kelainan yang menyebabkan pelbagai komplikasi pada ibu dan janin.
Pada
intinya, diabetes mellitus pada kehamilan dapat terjadi karena proses kehamilan
itu sendiri, namun juga dapat terjadi karena diabetes mellitus tipe 1 atau 2
yang baru diketahui pada saat hamil. Bila diabetes mellitus terjadi karena
pross kehamilan it sendiri, setelah melahirkan kadar gula darahnya akan kembali
normal dan dalam beberapa tahun kemudian
kemungkinan baru akan benar-benar menetap menjadi diabetes mellitus.
Diabetes
mellitus pada kehamilan dapat terjadi karena perubahan metabolic-fisiologik
yang terjadi pada saat kehamilan. Perubahan tersebut mengarah pada terjadinya
resistensi insulin. Bila sel beta pancreas tidak dapat mengimbangi perubahan
tersebut, maka akan terjadi diabetes mellitus pada kehamilan. Setelah
melahirkan, karena perubahan fisiologis pada saat hamil telah hilang, maka ibu
akan menjadi normal kembali. Namun sebaliknya, bila ibu sebelumnya sudah
menyandang diabetes mellitus dan baru diketahui diabetes mellitus pada saat
hamil, maka setelah melahirkan ibu tetap akan menderita diabetes mellitus.
2.3
Resiko dan
Komplikasi Diabetes Melitus pada Neonatus
1.
Hipoglikemia
neonatal
Pada
bayi yang lahir dari ibu hamil yang diabetic, masa transisi kehidupan diluar
uterus seringkali terganggu oleh kelainan metabolic. Dalam 30 sampai 60 menit
pertama setelah neonates lahir, hipoglikemia dapat terjadi pancreas janin
deprogram u ntuk memproduksi jumlah insulin yang banyak dan neonates tidak
menghentikannya dengan segera. Pada saat lahir, suplai glukosa yang meningkat
dengan tiba-tiba terputus, tetapi peningkatan produksi insulin terus berlanjut
diluar uterus. Cadangan glukosa dengan cepat digunakan, sehingga neonates
mengalami episode hipoglikemia.
2.
Gawat nafas (sindrom distress
pernafasan)
Gluck&Kulovich
(1973) mengemukakan bahwa pendidikan obstetric konvensional sampai akhir tahun
1980-an, secara umum mengajarkan bahwa pematangan paru janin pada kehamilan
dengan diabetes agak tertunda, sehingga pada neonates beresiko mengalami gawat
nafas. Usia kehamilan, bukanlah diabetes yang kemungkinan besar merupakan
factor bermakna yang menentukan timbulnya gawat nafas (Berkowitz, dkk, 1996).
3. Hiperbilirubinemia
neonates
Pathogenesis
hiperbilirubinemia pada neonates/bayi dari ibu diabetes masih belumjelas.
Namun, kemungkinan karena adanya stress yang lama, mekanisme kompensasi peningkatan
produksi sel darah m erah distimulasi. Setelah lahir, peningkatan pemecahan sel
darah merah kerap kali bekerja melampaui batas system hepatica yang masih belum
matang (muda), menyebabkan hiperbilirubinemia.
4. Polisitemia
neonates
Polisitemia
merupakan akibat penurunan oksigenasi yang menstimulasibginjal janin untuk
melepaskan hormone glikoprotein. Hormone glikoprotein menstimulasi produksi
eritrosit sebagai mekanisme kompensasi untuk meningkatkan kemampuan darah
membawa oksigen. Oleh karena itu adanaya insufisiensi plasenta, maka bayi baru
lahir bisa mengalami polisitemia.
5. Hipertropi
jantung
Bayi
dari kehamilan dengan diabetes mungkin mengalami kardianiopati hiopertropik,
yang bisa berkembang menjadi gagal jantung kongestif (Ghandi, dkk, 1995).
Diperkirakan bayi yang makrosonomik dan hiperinsulinemia janin berperan
terjadinya pathogenesis penyakit jantung. Kardiomiopati pada bayi dari ibu
diabetic biasanya hilang pada usia neonates 6 bulan (Way, 1979).
6. Hipokalsemia
(Kadar kalsium <7mg/dl)
Hipokalsemia
merupakan salah satu gangguan metabolic utama pada bayi dari ibu diabetes.
7. Perkembangan
kognitif jangka panjang
Cousin,
dkk (1999) menyatakan bahwa kerusakan sel otak dan penurunan pertumbuhan otak
janin yang diakibatkan karena paparan hiperghlikemia yang lama. Hal ini, dapat
meningkatkan insidensi ketidakmampuan anak dalam belajar, Inteligence Quotient
(IQ) yang rendah, dan gangguan motorik. Namun, berbeda dengan Cousin, Rizzo,
dkk (1995) telah melakukan penilaian terhadap 196 anak dari ibu diabetic sampai
usia 9tahun dengan menggunakan berbagai tes perkembangan intelegensi dan
psikomotor, menyimpulkan bahwa diabetes pada ibu tidak banyak berpengaruh pada
perkembangan kecerdasan anak.
8. Obesitas pada
Masa kanak-kanan dan diabetes tipe 2 pada kehidupan selanjutnya
Anak-anak
yang terpapar hiperglikemia dalam uterus mempunyai resiko yang lebih besar
mengalami obesitas masa kanak-kanak dan diabetes tipe 2 selanjutnya dalam
kehidupannya karena kemungkinan telah mengalami injuro sel islet (Doshier,
1995&Lindsay dkk,2000).
2.4 ASUHAN
KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELITUS
A.
DEFINISI
Diabetes
gestational adalah gangguan dari glukosa yang dipicu oleh kehamilan, biasanya
menghilang setelah melahirkan ( murray al., 2002). Diabetes yang dialami oleh
seorang ibu yang pernah menderita DM pada saat hamil disebut diabetes melitus
gestational ( syafei piliang, 1993)
B.
ETIOLOGI
Penyakit
diabetes melitus yang tejadi selama kehamilan disebabkan karena kurangnya
jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang dibutuhkan untuk membawaglukosa
melewati membran sel.
C.
FAKTOR
RESIKO
Hal-hal
yang menjadi faktor resiko pada diabetes melitus adalah sebagai berikut,
1. Riwayat
kelusrga DM
2.
Glukosuria dua kali berturut-turut.
3.
Kegemukan.
4.
Keguguran kehamilan yang tidak bisa
dijelaskan ( abortus spontan)
5.
Adanya hidramnion
6.
Kelahiran anak sebelumnya besar.
D.
KLASIFIKASI
DIABETES
Ada beberapa macam
klasifikasi, salah satunya menurut White (1965).
1. Kelas
A. Diabetes kimiawi disebut juga diabetes laten/subklinus atau diabetes
kahamilan dengan kadar gula darah normal setelah makan, tetapi terjadi
peningkatan kadar glukosa 1 atau 2 jam. Ibu tidak memerlukan insulin, cukup
diobati dengan pengaatauran diet.
2. Kelas
B. Diabetes dewasa, terjadi setelah usia 19 tahun dan berlangsung selama 10
tahun, tidak disertai kelainan pembuluh darah.
3. Kelas
C. Diabetes yan diderita pada usia 10-19 tahun dan berlangsung selama 10-19
tahun dengan tidak disertai penyakit vaskuler.
4. Kelas
D. Diabetes yang sudah lebih dari 20 tahun, tetapi dideirta sebelum usia 10
tahun disertai dengan kelainan pembuluh darah.
5. Kelas
E. Diabetes yang disertai pengapuran pada pembuluh darah penggul termasuk
arteri uterusna.
6. Kelas
F. Diabetes dengan nefropati, termasuk glomerulo nefritis dan pielonefritis.
Kemudian dibuat modifikasi tmbahan. Klas
unutk ibu dengan komplikasi retinitis proliferatus atau dengan perdarahan dalam
korpus vitreum.
E.
PATOFISOLOGI
Metabolisme karbohidrat
selama kehamilan karena insulin yang berlebih masih banyak dibutuhkan sejalan
dengan perkembangan kehamilan. Progesteron HPI menyebabkan jaringan ibu
resisten terhadap insulin dan menghasilkan enzim yan disebut insulinase yang
menghasilkan enzim yang disebut insulin yang dihasilkan oleh plasenta, sehingga
mempercepat teerjadinya insulin.
Bila pankreas tidak
dapat memproduksi insulin secra adekuat, maka akan timbul suatu keadaan yang
disebut hiperglikemia, sehingga dapat menimbulkan kondisi kompensasi tubuh seperti
meningkatkan rasa haus (polidipsi) mengekskresikan cairan (poliuri), dan mudah
lapar (polifagia).
F.
MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi klinis yang
dirasakan dpat berupa: polidipsi, poliuri, polifagia, penurunan berat badan,
lemah, mengantuk ( somnolen ), dan dapat timbul ketoasidosis.
Pengaruh
diabetes pada kehamilan adalah sebagai berikut:
1.
Hiperemesis grfidarum
2.
Pemakaian glikogen bertambah
3.
Meningkatnya metabolisme basal
Dampak
diabetes pada kehamilan adlah sebagai berikut:
1.
Abortus dan partus prematurus.
2.
Preeklampsia.
3.
Hidramnion.
4.
Kelainan letak janin.
5.
Insufisiensi.
Pengaruh diabetes pada
bayi yang dilahirkan adalah sebagai berikut:
1.
Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan
muda mengakibatkan abortus.
2.
Cacat bawaan
3.
Dismaturitas.
4.
Janin besar.
5.
Kelainan neurologis.
G.
MANAJEMEN
TERAPEUTIK
Manajemen terapeutik
yang diberkan bertujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya komplikasi pada
ibu dan memppertinggi angka keselamatan bayi ( salvage fetal rate).
Ada tiga tujuan utama pengobatan
diabetes melitus adalah sebagai berikut.
1. Mencegh
timbulnya ketosis dan hipoglikemia.
2. Mencegah
hiperglikemia dan glikosuria seminimal mungkin.
3. Mencapai
usia kehamilan seoptimal mungkin.
Diet ibu diabetes dalam
kehamilan tidak berbeda dengan diabetes lainnya, kecuali penambahan kalori
total untuk mencapai penambahan berat badan 10-12 kg salama kehamilan dan
menjaga asupan karbohidrat tidak kurang dari 200 gram/hari. Diperhatikan diet
yang teratu dan asupan kalori total yang tetap diselingi dengn makanan kecil
(4-6 kali sehari).
Saat tidur diberikan tambahan 25 gram karbohidrat untuk
mencegah ketosis pada malam hari. Pada
wanita dengan glukosa di mna GTT intoleransi glukosa tidak diberikan insulin,
tetapi memerlukan pengawasan ketat.
H.
KOMPLIKASI
DIABETES MELITUS
Komplikasi diabetes
melitus dapat dibagi menjadi dua kategori,
1. Komplikasi
metabolik akut.
2. Komplikasi-komplikasi
veskuler jangka panjang
0 komentar:
Posting Komentar